Mengidentifikasi Peluang Perbaikan Lewat Survey Kepuasan Pasien
Kalau pada posting sebelumnya dibahas mengapa kita perlu melakukan survey kepuasan pasien, kali ini akan dibahas bagaimana mencari ruang untuk melakukan perbaikan dalam pelayanan kepada pasien. Sempat disinggung bahwa kuesioner yang berisi tingkat kepuasan pasien saja dapat mengaburkan kita pada upaya perbaikan. Dengan skala 4 atau 5, rata-rata nilai 3 atau 4 boleh jadi sudah membuat rumah sakit bangga bahwa pasiennya “rata-rata” sudah puas, atau sekian persen pasiennya di atas nilai minimal untuk mengatakan bahwa mereka sudah puas. Tapi tampaknya cukup sulit mengatakan aspek mana yang harus menjadi prioritas dalam program di masa mendatang. Jadi, apa yang bisa kita lakukan?