Series: Kendali Mutu dan Biaya

Kendali Mutu dan Kendali Biaya: Apa sih sebenarnya?

This entry is part 1 of 9 in the series Kendali Mutu dan Biaya

Dalam berbagai kesempatan baik offline maupun online, kami selalu mencoba menggali apa dan bagaimana jargon Kendali Mutu dan Kendali Biaya (KMKB) yang sangat populer dalam sistem JKN ini dijalankan. Namun sejauh ini belum ada penjelasan yang memuaskan. Konsepnya cukup jelas yaitu berkisar pada pelayanan kesehatan yang mutunya memenuhi standar, dengan biaya yang efisien. Namun pertanyaannya bagaimana melakukannya? Sejauh ini kami belum menemukan laporan atau publikasi terkait bagaimana KMKB berhasil diterapkan. Kajian yang dilakukan PKMK FK UGM dan BPJS Kesehatan menyatakan bahwa Utilization Review sebagai metoda KMKB sudah banyak dilakukan, namun belum diketahui ketepatan proses dan efektivitasnya (baca di sini).

Sebelum membahas KMKB dari sudut pandang manajemen mutu, perlu dirumuskan dulu apa yang sudah ada terkait dengan KMKB dari Permenkes No. 71 Tahun 2013. Beberapa di antaranya:

  • KMKB dijalankan oleh BPJS Kesehatan dengan membentuk TKMKB (Tim KMKB)
  • KMKB dijalankan oleh Faskes diantaranya dengan metode Utilization Review dan Audit Medis

Lebih jauh analisis dr Tonang D.A. menegaskan bahwa persoalan KMKB ini bagaimana pun melibatkan lebih banyak pihak (silakan baca di sini). Sayangnya pembahasannya belum sampai pada tataran bagaimana teknis KMKB dijalankan. Mengapa harus sampai pada teknis pelaksanaannya? karena kita ingin mengetahui beberapa hal yang jauh lebih penting seperti

  • Apa itu Mutu? Apakah pelayanan kesehatan kita sudah bermutu?
  • Mutu (pelayanan) yang mana yang harus dikendalikan?
  • Bagaimana mengendalikan mutu tersebut?
  • Apa yang dimaksud mengendalikan biaya?
  • Bagaimana mengendalikan biaya tersebut?

Jadi apa dan bagaimana sih sebaiknya KMKB?

Read More

KMKB: Mulai dari mana?

This entry is part 2 of 9 in the series Kendali Mutu dan Biaya

Sesuai dengan posting sebelumnya, mari kita mulai membumikan konsen KMKB ini. Satu hal yang dapat disimpulkan dari memahami berbagai perspektif tentang mutu (ringkasnya ada di sini, lengkapnya ada di acara ini) adalah Mutu tidak dapat dilepaskan dari proses. Bagaimana dengan biaya? biaya bisa jadi merupakan input dari suatu proses, tapi dapat juga merupakan konsekuensi dari proses (yang buruk). Yang pasti, biaya juga berhubungan sangat erat dengan proses. Soal kata kendali, adakah hubungannya dengan proses?

Read More

KMKB: Memahami Proses, Memerangi Variabilitas (1)

This entry is part 3 of 9 in the series Kendali Mutu dan Biaya
Variabilitas proses

Variabilitas proses

Jika kita bersepakat bahwa KMKB dimulai dari proses, maka tidak ada hal yang lebih penting daripada memahami proses. Ibarat teman, proses pun pada prinsipnya selalu berkomunikasi kepada kita. Sayangnya sedikit sekali dari kita yang memahami apa yang proses sampaikan. Kadang kala proses sampai ‘berteriak’ bahwa telah terjadi sesuatu, tetapi kita tidak pandai mendengar suara dari proses (Voice of Process – VOP) tersebut. Seperti apa suara proses itu?

Read More

KMKB: Memahami Proses, Memerangi Variabilitas (2)

This entry is part 4 of 9 in the series Kendali Mutu dan Biaya

Bagaimana proses menyuarakan karakternya akan kita coba bahas dalam posting kali ini. Alat untuk menangkap suara proses itu dikenal dengan nama peta kendali (control chart). Peta kendali inilah yang digunakan oleh Shewhart sejak hampir 100 tahun lalu. Jadi kita jangan merasa hebat jika baru mengenal KMKB. Lewat peta kendali ini, kita dapat mengetahui apakah suatu proses itu terkendali (in-control) atau tidak (out-of-control). Sekedar mengingatkan, jika pada suatu proses terdapat indikasi out-of-control, itu berarti dalam proses itu sudah terjadi sesuatu di luar kondisi alamiahnya. Dengan kata lain sudah terjadi sebab spesial dalam proses tersebut. Bagaimana detail ceritanya?

Read More

KMKB: Proses Terkendali = Proses yang Kapabel?

This entry is part 5 of 9 in the series Kendali Mutu dan Biaya

Di ujung posting sebelumnya, disinggung tentang bagaimana stabilitas proses bergantung dari komponen masing-masing proses. Proses registrasi di Faskes A dan di Faskes B boleh jadi serupa tapi tak sama karena komponennya berbeda. Yang paling jelas adalah orangnya berbeda, layout ruangannya  berbeda, aplikasi yang digunakan juga mungkin berbeda. Akibatnya karakter prosesnya pun berbeda. Tapi terlepas dari perbedaan tersebut, setiap proses harus dapat dikendalikan (terkendali). Jadi sangat mungkin banyak proses registrasi di berbagai Faskes sudah terkendali dengan karakternya masing-masing. Pertanyaannya, apakah proses-proses tersebut juga kapabel?

Read More

Kendali Biaya: Memulangkan Pasien Karena Tarif Terlampaui

This entry is part 6 of 9 in the series Kendali Mutu dan Biaya

Masih dalam bahasan Kendali Mutu dan Biaya, kita coba bahas lebih dalam soal biaya. Di negara Nunjadi, ada praktik oknum rumah sakit yang memulangkan pasien karena biaya perawatannya sudah melebihi tarif yang dibayarkan oleh asuransi. Apakah ini termasuk dari upaya melakukan kendali biaya? Saya pikir kita setuju jawabannya tidak. Pertama karena tidak mengutamakan pasien, dan kedua praktik tersebut jauh dari konsep kendali yang kita bahas dalam seri posting KMKB. Lantas bagaimana melakukan kendali biaya?

Read More

Ringkasan Konsep KMKB versi IRIHM

This entry is part 7 of 9 in the series Kendali Mutu dan Biaya

Berikut ini ringkasan konsep KMKB versi IRIHM untuk menggambarkan proses terkendali, proses kapabel, Kendali Mutu, Kendali Biaya dan terminologi di seputar KMKB.

Kendali Mutu = Bandingkan dengan Standar?

Baru-baru ini kami belajar sesuatu dari kolega dari penyedia fasilitas pelayanan kesehatan, apa itu? Mutu adalah tingkat pemenuhan terhadap standar. Sekilas tidak ada yang aneh dengan definisi tersebut, bahkan memang begitulah definisinya dalam kebanyakan referensi. Namun aplikasi dari pandangan semacam ini perlu dicermati karena ada kecenderungan cepat berpuas diri bagi fasyankes karena capaian indikator mutu hanya dibandingkan dengan standarnya. Contoh, ambil indikator yang cukup populer yaitu waktu tunggu rawat jalan. Saat ini standar pelayanan minimal rumah sakit menyatakan standar bagi waktu tunggu rawat jalan adalah 60 menit. Jika sekiranya ada rumah sakit yang waktu tunggu rata-ratanya 50 menit, apakah bisa disimpulkan bahwa rumah sakit tersebut sudah memberikan pelayanan rawat jalan yang baik?

Read More

Tutorial Mengukur Mutu Proses dengan Variasinya

This entry is part 9 of 9 in the series Kendali Mutu dan Biaya

Posting ini berisi tutorial bagaimana mengukur mutu proses dengan memperhitungkan variasi proses. Seperti dijelaskan pada posting sebelumnya, metode ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang mutu suatu layanan dengan lebih akurat. Selamat mencoba